Top

Mengupas seni kerajinan di Jogja seakan tidak ada habisnya. Berbagai jenis kerajinan banyak dihasilkan dari Kota Budaya ini, salah satunya kerajinan berbahan dasar bambu dan rotan. Banyak tangan-tangan terampil baik dari kalangan rakyat biasa sampai dengan praktisi berpendidikan menghasilkan karya seni nan indah dari jenis bahan ini.

Kerajinan Bambu dan Rotan

Kreatifitas tanpa batas yang dimiliki oleh pengrajin di Jogja sering membuat decak kagum bagi para penikmatnya. Aneka kerajinan dari tangan-tangan trampil dari bambu dan rotan sudah tidak terhitung yang dapat menembus pangsa pasar internasional. Berbagai pameran dan expo kerajinan pun sering diadakan baik di Jogja khususnya, maupun di kota lain di Indonesia, bahkan sampai mancanegara.

Kerajinan dari bambu dapat berupa alat musik, alat makan/minum, perabot rumah tangga dan lain sebagainya. Contoh-contoh dari kerajinan bambu antara lain angklung, wadah nasi, besek, sedotan bambu, dekorasi lampu tradisional, kipas bambu, gedhek (dinding bambu), pintu bambu dan masih banyak lagi.

Sedangkan untuk kerajinan dari rotan yang paling mendominasi adalah alat-alat rumah tangga seperti tudung saji, kursi, meja, hiasan ornamen lampu, keranjang, tas dan lain sebagainya.

Potensi Kerajinan Bambu dan Rotan

Membuat kerajinan dari bambu dan rotan sejatinya merupakan sebuah pekerjaan paruh waktu atau penuh waktu yang bisa ditekuni dan dapat menambah penghasilan. Bahkan dibeberapa tempat, membuat kerajinan dari bambu dan rotan sudah menjadi pekerjaan dan pemasukan utama.

Hal ini jelas bisa dipahami dikarenakan bahan dasar dari bambu dan rotan relatif mudah ditemukan di sekitar kita. Hanya diperlukan ketrampilan tersendiri dan sentuhan pelatihan baik skill maupun metode penjualan dalam hal ini promosi agar produk yang dihasilkan dapat mudah dikenal luas pasaran.

Saat ini pemanfaatan internet dan media sosial amat sangat membantu metode promosi oleh para pengrajin lokal. Sistem ini jelas sangat membantu dan dapat langsung mempertemukan antara produsen dengan calon-calon buyer nya. Media sosial yang dapat membantu memasarkan hasil kerajinan dari bambu dan rotan adalah facebook dan instagram.

Besarnya potensi yang dapat dikembangkan dari pemanfaatan kerajinan bambu dan rotan ini diharapkan dapat mendongrak perekonomian suatu wilayah dan masyarakat didalamnya. Tapi besarnya potensi ini bukan berarti tanpa kendala. Masih banyak kendala yang dihadapi oleh para pengrajin sehingga membuat mereka tidak dapat dengan mudah naik kelas dan bersaing dengan pengrajin lainnya yang sudah sukses lebih dulu.

Permasalahan Kerajinan Bambu dan Rotan

Dari pengamatan yang dilakukan oleh kami, setidaknya ada empat kendala yang sangat mendasar dan sering terjadi terkait pengembangan potensi kerajinan bambu dan rotan. Kendala tersebut antara lain :

  • Kemampuan sumber daya bahan baku,
  • Kemampuan sumber daya manusia,
  • Kemampuan sumber daya permodalan, dan
  • Kemampuan sumber daya pemasaran produk berikut teknik promosinya.

Sumber daya bahan baku

Tidak dapat dipungkiri lagi, pengalihfungsian lahan menjadi pangkal dasar berkurangnya sumber daya bahan baku bambu dan rotan. Saat ini praktis banyak lahan pertanian dan perkebunan yang berubah menjadi perumahan atau resort. Jika hal ini tidak dijadikan perhatian baik oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan, dan para masyarakat pemilik lahan khususnya, maka dikhawatirkan di masa depan untuk mendapatkan bahan dasar bambu dan rotan akan menjadi sulit.

Sumber daya manusia dalam pengolahan kerajinan bambu dan rotan

Permasalahan di sini lebih cendrung kepada kreatifitas dari pelaku pengrajinnya, di mana kebanyakan masyarakat di pedesaan tidak banyak memiliki pendidikan yang cukup. Untuk itu diperlukan adanya campur tangan dari pihak terkait dengan memberikan pelatihan dasar dan lanjut guna menambah daya kreatifitas dari para pengrajin. Dengan meningkatnya daya kreatifitas akan dapat menambah nilai ekonomi dari setiap produk yang dihasilkan.

Sumber daya permodalan untuk kerajinan bambu dan rotan

Modal sering menjadi momok tersediri bagi para pelaku usaha, khususnya para pengrajin di pedesaan. Mereka biasanya harus membeli segala macam bahan dasar terlebih dahulu tanpa bisa dihutang. Selain pembelian bahan dasar, gaji pegawai pun menjadi permasalahan tersediri bagi mereka pengrajin yang sudah memiliki karyawan. Alur cash flow yang kurang baik terkadang menjadikan para pengusahan kerajinan di desa menjadi terpuruk dan bangkrut terlilit hutang. Untuk itu diperlukan bantuan pinjaman lunak dari pemerintah daerah khususnya agar roda perekonomian dapat berjalan dengan baik dan dapat memajukan para pengrajin ke level yang lebih baik.

Sumber daya pemasaran dari kerajinan bambu dan rotan

Ujung tombak dari setiap usaha adalah pemasaran. Sebagus apapun produk yang dihasilkan jika tidak memiliki strategi pemasaran yang baik maka hasilnya tidak akan bagus. Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini, setidaknya dibutuhkan pelatihan atau pembentukan tim pemasaran tersendiri dengan metode kerjasama yang saling menguntungkan agar setiap produk dari pengrajin di pedesaan dapat dikenal luas tidak hanya di kota-kota besar tapi juga sampai mancanegara.

Untuk lebih memahami tentang potensi dari kerajinan bambu dan rotan, kami akan mencoba mengulasnya satu persatu tentang bambu dan rotan. Silahkan membaca artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Kerajinan dari Bambu?

Kerajinan dari bambu adalah sebuah karya seni yang menggunakan bahan dasar dari bambu. Bambu yang digunakan biasanya jenis bambu muda, atau yang tidak terlalu tua sehingga mudah untuk dibentuk atau dianyam.  Menganyam bambu di sini adalah menghubungkan atau menyatukan bilah bambu tanpa alat bantu sehingga tidak mudah lepas.

Jenis anyaman bambu dapat dibuat secara terbuka atau rapat, dan dianyam dengan dua sisir bilah yang diletakkan saling tegak lurus, atau dianyam dengan tiga sisir bilah yang diletakkan miring satu dengan yang lain.

Jenis anyam lain yang umum bambu adalah dengan menganyam bambu lusi (bilah bambu yang berdiri) dengan bambu pakan (bilah bambu yang berbaring) dibuat dengan susunan yang kaku dan stabil.

Pengertian Bambu

Menurut literatur yang penulis ambil dari wikipedia, bambu atau buluh atau aur adalah tumbuhan berbunga menahun hijau abadi dari subfamili Bambusoideae yang termasuk famili Poaceae.

Di Indonesia bambu memiliki berbagai nama. Di tanah Jawa bambu dikenal juga dengan istilah preng atau pring, sedang di tanah pasundan disebut dengan awi atau tamiang, di Indonesia Timur memiliki nama tabatiko dalam Bahasa Ternate, dan ute dalam Bahasa Ambon.

Bambu tumbuh berumpun, berakar serabut, memiliki rongga pada batangnya yang lurus, keras, tinggi dan beruas. Bambu merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan cepat. Hal ini dikarenakan adanya sistem rhizoma dipendend yang unik.

Manfaat dan Kegunaan Bambu

Tanaman bambu memiliki manfaat dan kegunaan yang sangat banyak sekali, antara lain pemanfaatan ekologi, sebagai bahan baku industri sampai dengan pemanfaatan secara sosial-ekonomi.

Bambu dan pemanfaatan secara ekologi

Karena memiliki sistem perakaran serabut dan akar rimpang yang sangat kuat, tanaman ini memungkinkan dapat dijadikan sebagai penjaga sistem hidrologis tanah. Dalam arti bambu dapat digunakan sebagai tanaman konservasi.

Suatu daerah yang masih memiliki area rumpun bambu yang rapat dan luas akan memiliki iklim mikro yang lebih sejuk dari pada daerah lain yang tidak memiliki area rumpun bambu.

Bambu sebagai bahan baku industri

Semakin berkurangnya area hutan kayu industri sebagai penghasil kayu untuk keperluan industri, mengharuskan adanya upaya substitusi kayu dengan produk serupa dengan kualitas yang tidak kalah jauh. Bambu adalah sebuah jawaban alternatif terbaik.

Sayangnya bambu sebagai sumber daya pengganti kayu keberadaannya pun tidak dapat mencukupi. Untuk itu diperlukan perhatian khusus untuk pengembangan dan penelitian mulai dari kultur jaringan sampai dengan penetapan hutan bambu industri, yang kelak dapat dengan cepat menggantikan era kayu industri.

Bambu dalam pemanfaatan sosial-ekonomi

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa bambu memiliki banyak sekali kegunaan. Nilai pemanfaatan bambu dalam hal sosial-ekonomi adalah dengan menjadikannya sebuah bentuk yang memiliki fungsi dan nilai, salah satu contohnya adalah kerajinan dari bambu.

Dengan mudahnya bahan baku yang dapat ditemui dan tersedia, amat sangat memungkinkan diciptakannya lapangan-lapangan pekerjaan baru dengan memanfaatkan bambu sebagai media industri kerajinan.

Selain dari penggunaan dan pemanfaatan bambu, ada media lain sejenis yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi bahkan dapat melebihi dari bambu, dia adalah rotan.

Apa Itu Kerajinan dari Rotan?

Kerajinan rotan adalah seni ketrampilan tangan yang memanfaatkan bahan dasar dari rotan untuk dibentuk melalui serangkaian proses menjadi sebuah benda yang berguna dan memiliki nilai ekonomis tinggi.

Seperti halnya bambu, dalam rangkaian proses pembuatan kerajinan dengan bahan dasar rotan, dibutuhkan sebuah teknik anyaman khusus agar kerajinan yang dihasilkan memunculkan kesan unik dan estetik.

Hasil kerajinan dengan rotan selalu memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi dari saudaranya bambu. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar rotan yang memang lebih baik, yaitu lentur, kuat, mudah dibentuk dan lebih eksotis.

Pengertian Rotan

Rotan adalah tumbuhan menjalar dan memanjat, berasal dari keluarga Palmae, memiliki sifat lentur dan kuat, dan hidup di hutan tropis. Ada banyak macam rotan yang tumbuh di hutan tropis, tapi jenis yang dapat dimanfaatkan dalam industri kerajinan hanya dari jenis Manau, Batang, Tohiti, Mandola, Tabu-tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu dan Pulut.

Nama rotan diduga berasal dari bahasa Melayu : “RAUT”, yang berarti mengelupas, menguliti atau menghaluskan. Batang rotan berbentuk langsing dan lentur, memiliki diameter antara 2-5 cm, beruas panjang dan tidak memiliki rongga. Tidak adanya rongga dan sifat kelenturannya ini yang membuat rotan tidak mudah patah seperti bambu.

Manfaat dan Kegunaan Rotan

Rotan adalah salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya sektor kehutanan, perdagangan dan eksport-import. Sekitar 85% kebutuhan industri rotan dunia dipasok dari Indonesia.

Pemanfaatan rotan dalam industri kerajinan jelas dapat meningkatkan dan mendongkrak perekonomian. Banyak sekali barang dan kerajinan yang dapat dibuat dari hasil hutan bukan kayu ini, mereka antara lain anyaman furniture, sepatu, sandal, hiasan lampu, tikar dan lain sebagainya.

Di pedalaman suku Dayak di Pulau Kalimantan, Indonesia, batang rotan muda yang masih berwarna hijau dapat diolah menjadi makanan (sayur rotan). Dan pucuk daun mudanya pun sering dimanfaatkan sebagai lalapan oleh masyarakat suku Mandailing, Sumatra Utara, Indonesia.

Rotan juga memiliki potensi sebagai obat tradisional (herbal). Batang muda, akar dan buah dari jenis golongan rotan Calamus Hookerianus, Calamus metzianus, dan Calamus thwaitesii sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk batuk, radang tenggorokan dan hipertensi.

Selain membawa nilai ekonomi, rotan juga dapat dijadikan nilai bioindikator kesehatan ekologi hutan. Jika jumlahnya makin jarang ditemui, biasanya kondisi hutannya sudah rusak karena eksploitasi, begitu juga sebaliknya.

Demikian ulasan singkat tentang kerajinan bambu dan rotan dari kami craftkasongan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para pecinta seni dan kerajinan.